JIBPost.ID – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra, angkat bicara soal pembubaran atau peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurutnya, pemerintah Republik Indonesia tidak serius dalam membangun pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Hal ini ia sampaikan lewat keterangan tertulisnya dengan ejaan yang sudah disesuiakan.
“Pemerntah RI tidak serius membangun pendidikan sejak dikdasmen sampai dikti. Sekarang saja Kemendikbud sudah ‘kedodoran’ dengan tugas sangat berat,” tulisnya.
Azra menilai, menjadikan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sebagai badan otonom dan dibubarkannya Kemenristek semestinya tidak perlu dilakukan.
“Harusnya Kemenristek dengan diperkuat dengan Inovasi sehingga BRIN tidak perlu. Apalagi sampai sekarang BRIN juga tidak jelas juntrungannya. Eh malah Kemenristek dibubarkan. Logikanya di mana?”
“Tak banyak yang bisa diharap setidaknya sampai 2024. Jika mau belajar dari kemajuan RRC, pilih 20 universitas (negeri dan swasta) menjadi pusat keunggulan dengan dana tidak terbatas—bukan seperti PTN sekarang yang didorong cari dana sendiri yang memberatkan publik,” tambah Azra.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, DPR RI telah menyetujui pembubaran Kemenristek menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Hal tersebut berdasarkan hasil keputusan Badan Musyawarah pada Kamis (8/4/2021), yang membahas surat dari Presiden Jokowi bernomor R-14/Pres/03/2021 tertanggal 30 Maret 2021.
Penyunting: Nirwansyah