• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
Mencerahkan Semesta
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
Mencerahkan Semesta
No Result
View All Result
Home Info

Pemikir Kebinekaan: Tidak Ada Toleransi bagi Mereka yang Mengkhianati Konsensus Kebangsaan

Redaksi JIBPost by Redaksi JIBPost
Maret 30, 2022
in Info
0 0
0
Pemikir Kebinekaan: Tidak Ada Toleransi bagi Mereka yang Mengkhianati Konsensus Kebangsaan

Dok. MetroTv "Metro Pagi Primetime" Rabu, (30/3/2022)

0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JIBPost.ID – Setiap gerakan yang mengkhianati konsensus kebangsaan mesti ditumpas. Pernyataan tersebut secara tegas disampaikan oleh Sukidi, seorang pemikir kebinekaan dalam program “Metro Pagi Primetime” MetroTV, Rabu (30/3/2022).

Menurutnya, tidak ada toleransi bagi siapa pun yang mengkhianati konsensus kebangsaan, yakni konsensus tentang NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Oleh karena itu, kata Sukidi, segenap warga negara harus selalu bersatu mendukung sepenuhnya untuk menumpas setiap gerakan yang mengkhianati konsensus kebangsaan tersebut.

“Setiap usaha untuk mendirikan negara Islam, apa pun bentuknya, entah itu dalam bentuk Negara Islam Indonesia, entah itu dalam bentuk Negara Khilafah, entah itu dalam bentuk yang lebih lunak, NKRI Bersyariah, tidak diberikan toleransi sedikit pun. Karena, itu sudah melanggar konsensus yang menjadi kesepakatan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Doktor jebolan Harvard ini menekankan bahwa toleransi tidak lantas memberikan kebebasan kepada siapa pun untuk berbuat apa pun. Melainkan, toleransi selalu terbatas pada konsensus yang kita sepakati dalam kehidupan bernegara.

“Toleransi hanya diberikan kepada mereka yang tentu saja bersedia menerima empat konsensus ini dan bersedia untuk hidup secara damai, secara harmonis, dan juga secara penuh respek,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyodorkan beberapa strategi untuk menangkal paham radikalisme agar anak-anak muda tidak mudah terpengaruh. Pertama, negara harus hadir yang dalam hal ini bisa melalui Densus 88 Antiteror, Kementerian Agama, dan MUI.

Baginya, program da’I/da’iyah atau ustadz/ustadzah bersertifikat yang digalakkan oleh Kemenag maupun MUI mesti didukung, karena program tersebut mendorong para mubalig agar menyampaikan dakwah yang ramah, menumbuhkan cinta pada Tanah Air, dan menaati konsensus atau konstitusi yang dianut oleh Indonesia.

Kedua, melakukan reorientasi dakwah. Sukidi menilai reorientasi dakwah ini merupakan agenda mendesak dan menjadi tugas, terutama para mubalig, MUI, Kemenag, NU-Muhammadiyah untuk melakukan suatu gerakan baru.

“Umat Islam selain perlu melakukan reorientasi dakwah, juga dakwah harus ditumbuhkan dalam bentuk kecintaan pada Tanah Air…Gerakan dakwah yang memberikan suatu visi pada kecintaan pada Tanah Air. Karena cinta Tanah Air itulah yang ditunjukkan oleh para pendiri bangsa,” ujar Kader Muhammadiyah itu.

“Keimanan yang benar itu harus berujung pada suatu ikhtiar untuk menumbuhkan cinta pada Tanah Air itu sendiri,” imbuhnya.

Penyunting: Nirwansyah

Post Views: 74
Tags: generasi mudakonsensus kebangsaanradikalismesukiditerorismeToleransi
Previous Post

Sinkronisasi Kurikulum: Menuju Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19

Next Post

Rizaludin Kurniawan Raih Penghargaan Top Leader on CSR Commitment 2022

Next Post
Rizaludin Kurniawan Raih Penghargaan Top Leader on CSR Commitment 2022

Rizaludin Kurniawan Raih Penghargaan Top Leader on CSR Commitment 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • PSIPP ITB AD Jakarta Gelar Pelatihan Amil Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
  • LIRA, Benalu Ekonomi Bikin Kening Berkerut!
  • Mempertanyakan Ulang Peran Muhammadiyah di Ranah Digital
  • Dua Dekade MAARIF Institute, Komitmen Mengawal Visi Perjuangan Buya Syafii
  • Dua Dekade Maarif Institute, Sebuah Catatan dari Kaum Muda

Recent Comments

  1. Nur mengenai Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19
  2. Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19 - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Dokter Juga Manusia
  3. Ini Imbauan bagi Jemaah Haji di Madinah dan Makkah - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Jemaah Haji Mendapatkan Makanan Tiga Kali Sehari
  4. Membumikan Etika: Aktualisasi dan Pengelolaan - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Azyumardi Azra
  5. IMM Banjarbaru Gelar ILC, Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Pilkada – IMM BANJARBARU mengenai Call for Book Chapter: Setahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin
Mencerahkan Semesta

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In