• Login
JIB Post - Mencerahkan Semesta
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks
No Result
View All Result
Advertisement
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Kolom
Keuangan Negara Meredam Covid-19

Ilustrasi: detikNews

Keuangan Negara Meredam Covid-19

Redaksi JIBPost by Redaksi JIBPost
12 September 2020
in Kolom
0 0

Dwinda Rahman

Peneliti Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)

Pemerintah telah melakukan perubahan APBN 2020. Hal ini diawali keluarnya Perpu 01/2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam menghadapi Covid-19, dan ditindaklanjuti dengan Perpres 54/2020 tentang perubahan postur APBN. Perubahan terjadi pada pendapatan negara turun sebesar Rp 473 triliun atau 21%. Hal ini karena target penerimaan pajak yang turun sebesar 22%, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) turun sebesar 19%. Sementara itu, belanja pemerintah pusat naik sebesar Rp 168 triliun atau 10%, dan pembiayaan dengan utang naik sebesar Rp 655 triliun atau 187%. Hal ini membuat defisit anggaran melebar dari 1,76% menjadi 5,07%. Hantaman pandemi Covid-19 membuat keuangan negara tidak bebas bergerak.

Realistis

Pemerintah telah melakukan keputusan yang sigap dan cermat dalam menghadapi situasi saat ini. Keluarnya Perpu 01/20 dianggap sebagai jurus ampuh dalam menyikapi situasi ekonomi yang serba tidak pasti. Jika dilihat postur APBN-P 2020, kita harus akui memang kurang sehat dengan tingginya keseimbangan primer, defisit anggaran, dan naiknya pembiayaan utang. Tetapi ini tidak buruk.

Kita harus realistis bahwa target APBN yang dicanangkan sebelumnya mustahil akan tercapai. Hal ini karena nadi perekonomian lumpuh, dan ini terjadi secara bersamaan di ratusan negara. Untuk sementara waktu, kita perlu mengabaikan dulu target pertumbuhan ekonomi dan fokus menyelamatkan ekonomi masyarakat. Defisit anggaran perlu diperlebar untuk memberikan ruang mencari pembiayaan. Hal ini bisa dibenarkan sepanjang untuk keadilan dan pemerataan bagi rakyat.

Hari ini saatnya negara melayani rakyat secara nyata. Dua indikator utama yang perlu dijaga pemerintah ke depan adalah daya beli masyarakat lewat konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah yang optimal. Hal ini juga terlihat dari outlook pemerintah dari konsumsi rumah tangga dari 5% menjadi 3,2%, dan belanja pemerintah dari 4,3% menjadi 6,8%. Artinya, ke depan pemerintah mengandalkan dua komponen ini.

Insentif

Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp 405,1 triliun dengan rincian insentif bidang kesehatan sebesar Rp75 triliun, insentif perlindungan sosial sebesar Rp 110 triliun, insentif perpajakan dan stimulus KUR sebesar Rp70,1 triliun, insentif pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk restrukturisasi kredit dan pembiayaan UMKM sebesar Rp 150 triliun.

Program jaringan pengamanan sosial diyakini mampu menjaga daya beli masyarakat seperti PKH, kartu sembako, bantuan langsung tunai, dan lainnya. Ditambah lagi dengan program dana desa, membina ekonomi keluarga sejahtera (mekaar), bank mikro nelayan, dan bank wakaf mikro. Sejalan dengan laporan Oxfam International 2018, bahwa Indonesia dipuji upayanya mengurangi jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin lewat berbagai kebijakan, seperti pajak, pemenuhan hak-hak buruh, dan anggaran belanja sosial. Jika program ini dieksekusi dengan benar dan tepat sasaran, Indonesia akan mampu bertahan menghadapi kondisi yang serba sulit ini.

Patut kita syukuri, penerimaan negara kuartal-1 baru saja diumumkan oleh Menteri Keuangan. Penerimaan sampai 31 Maret 2020 sebesar Rp 375,9 triliun atau 16,8% dari APBN 2020. Jika berdasarkan APBP-P 2020 berarti penerimaan sudah mencapai 21%. Hal ini ditopang dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 279,9 triliun atau 15% dan PNBP sebesar RP 96 triliun atau 32%.

Salah satu penopang penerimaan negara adalah dari setoran BUMN yang naik 9 kali lipat dari tahun lalu, yakni sebesar Rp23,9 trilin dari 2,9 triliun. Beberapa BUMN mempercepat rapat umum pemegang saham (RUPS).

Tantangan

Realisasi penerimaan negara hingga Maret belum terpengaruh Covid-19 sehingga masih cukup tinggi. Namun, kita perlu khawatir pada kuartal-2, karena efeknya baru terasa. Diperkirakan pendapatan negara akan terjun bebas pada Juni mendatang karena penerimaan yang rendah, sementara belanja yang tinggi. Langkah dan antisipasi pada kuartal-2 amat menentukan bagaimana kondisi perekonomian kita. Jika kita salah kebijakan, maka keuangan negara akan memburuk.

Hal mendasar, pemerintah dan daerah perlu segera menyelesaikan refocusing dan realokasi APBN/APBD. Jangan terjabak dengan hal-hal administratif. Kebijakan seperti pembebasan sosial skala besar harus diiringi dengan stimulus yang tepat waktunya. Saat ini, kebijakan telah diterapkan, tetapi pendataan baru berjalan. Keterlambatan akan berbiaya mahal dengan terjadinya penjarahan, begal, perampokan, dan lainnya karena orang butuh makan. Hal ini sudah kian nyata, seperti adanya begal di Jalan Raya Bekasi dan pencurian minimarket di Depok.

Selanjutnya, Kementerian Keuangan perlu terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk menghasilkan kebijakan fiskal yang responsif dan progresif. Kementerian teknis dan daerah harus segera mengeksekusi program yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Tantangan lainnya, meyakinkan semua pihak bahwa ini kejadian yang genting sehingga butuh penanganan luar biasa, salah satunya segera membahas dan mengesahkan Perpu 01/2020. Keterlibatan dan rasa tanggung jawab semua pihak adalah kunci menghadapi kasus wabah dan menyelamat perekonomian kita.

Sumber Buku JIB: Wajah Kemanusiaan di Tengah Wabah (2020)

Penyunting: Nirwansyah

Post Views: 123
Tags: Covid-19keuangan
Share11Tweet7SendShare
Redaksi JIBPost

Redaksi JIBPost

Media jaringan berkemajuan dalam keberbagaian. Tidak kaku dan tidak beku. Cair mengalirkan kebajikan dan kemanusiaan. Progresif dan berkemajuan.

Related Posts

Guru Komunikasi dan Guru Sufi

Guru Komunikasi dan Guru Sufi

2 Maret 2021
Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi

Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi (Bagian 2)

2 Maret 2021

Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi (Bagian 1)

Nyanyian Keabadian Iqbal, Telinga Mana yang Masih Hirau?

Next Post
Jangan Asal Menyakralkan

Jangan Asal Menyakralkan

Comments 3

  1. Ping-balik: Covid-19 dan Tragedi Midas - JIB Post
  2. Ping-balik: Menakar Pemenuhan Hak Warga di Masa Pandemi - JIB Post
  3. Ping-balik: Modal - JIB Post

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Buya Syafii: Mendewakan Seseorang Berdasarkan Keturunan adalah Perbudakan Spiritual

Buya Syafii: Mendewakan Seseorang Berdasarkan Keturunan adalah Perbudakan Spiritual

22 November 2020
Scopusisme dan Angka Kredit

Scopusisme dan Angka Kredit

16 November 2020
Muhammadiyah Gertak Pemerintah?

Muhammadiyah Gertak Pemerintah?

4 Januari 2021
Ahmad Syafii Maarif atau biasa dipanggil Buya Syafii mengatakan bahwa tidak ada sistem politik yang sempurna, bahkan demokrasi sekalipun.

Buya Syafii: Dunia Sedang Lintang Pukang

15 November 2020
PROKLAMASI MUHAMMADIYAH

PROKLAMASI MUHAMMADIYAH

4
Mbah Modin: Supeno Bukan Komunis

Mbah Modin: Supeno Bukan Komunis

3
COVID-19 dan Penundaan Pilkada Serentak 2020

Covid-19 dan Penundaan Pilkada Serentak 2020

3
Keuangan Negara Meredam Covid-19

Keuangan Negara Meredam Covid-19

3
Perpres Soal Miras Dicabut, Abdul Mu’ti: Kami Mengapresiasi Keputusan Presiden

Perpres Soal Miras Dicabut, Abdul Mu’ti: Kami Mengapresiasi Keputusan Presiden

2 Maret 2021
Guru Komunikasi dan Guru Sufi

Guru Komunikasi dan Guru Sufi

2 Maret 2021
Al-Qisht

Al-Qisht dan Alkostar

2 Maret 2021
Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi

Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi (Bagian 2)

2 Maret 2021

Populer Minggu ini

Perpres Soal Miras Dicabut, Abdul Mu’ti: Kami Mengapresiasi Keputusan Presiden

Perpres Soal Miras Dicabut, Abdul Mu’ti: Kami Mengapresiasi Keputusan Presiden

2 Maret 2021
Guru Komunikasi dan Guru Sufi

Guru Komunikasi dan Guru Sufi

2 Maret 2021
Al-Qisht

Al-Qisht dan Alkostar

2 Maret 2021
Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi

Kembali Karena Teka-Teki Tak Bertepi (Bagian 2)

2 Maret 2021
JIB Post - Mencerahkan Semesta

© 2020 JIBPost.ID

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks

© 2020 JIBPost.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In