Psikolog
Tak banyak informasi yang kuketahui tentang Ombak Karisutan, datukku dari pihak ayah. Hal yang paling sering diceritakan oleh orang-orang adalah Datuk Ombak bekerja sebagai mantri cacar. Sebagai mantri cacar, ia rutin berkeliling ke seluruh Rantau Kuantan untuk memberi vaksin cacar pada anak-anak usia sekolah. Bekas vaksin cacar di lengan ibuku juga “hasil karya” Datuk Ombak (pasti waktu itu datuk tidak tahu kalau perempuan kecil yang ia beri vaksin cacar kelak menjadi menantunya).
Aku tidak tahu bagaimana akhirnya Datuk Ombak menjadi mantri cacar. Aku hanya tahu pada tahun 1930-an ia dikirim ke Bandung untuk mempelajari hal itu. Ia kemudian menjadi mantri cacar setelah menyelesaikan pendidikan di sana.
Hingga tahun ’50-an (atau ’60-an), datukku masih menjadi satu-satunya mantri cacar di Rantau Kuantan dan, itu membuatnya menjadi sangat terkenal. Puluhan tahun setelah ia meninggal, datukku masih diingat sebagai simbol ketenaran di kampung kami. Pada zaman pra-media sosial, ia dikenal dari Lubuk Ambacang sampai Cerenti, dari Lubuk Ramo sampai Singingi. Tak hanya dikenal, dia juga membangun interaksi dengan banyak orang. Andai saat itu sudah ada Pilkada, pasti elektabilitas datukku tinggi sekali.
Aku tahu, aku mewarisi kepandaiannya dalam bersosialisasi. Sudah menjadi kemampuan dasarku untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan orang lain. Akan tetapi, rupanya tak dalam hal itu saja aku mengikutinya. Takdirnya menjadi tenaga kesehatan pun kuikuti.
Selain sangat terkenal, ada hal lain yang kuanggap unik dalam dirinya. Lagi-lagi, ini terkait dengan pekerjaan yang ia geluti. Datuk Ombak adalah tenaga kesehatan yang bekerja untuk pemerintah. Ia adalah tenaga kesehatan pelat merah yang bekerja dalam tiga era, mulai dari era Belanda, Jepang, dan terakhir NKRI.
Ketika namaku tertera dalam pengumuman tenaga kesehatan yang akan bekerja untuk pemerintah, seketika aku merasa hal itu seperti takdir yang tak bisa kuhindari. Aku tak mengejar, tetapi terjadi.
Dalam Psikologi Transpersonal, hal semacam ini disebut fraktal, yaitu ketika hal-hal yang sama terjadi antar lintas generasi. Peristiwa-peristiwa hanya berulang dari satu orang ke generasi-generasi di bawahnya.
Penyunting: Nirwansyah