• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
Mencerahkan Semesta
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
Mencerahkan Semesta
No Result
View All Result
Home JIB Talks

Evaluasi Akhir Tahun LP3ES : Politik Lingkungan Hidup dan Masalah Perubahan Iklim

Redaksi JIBPost by Redaksi JIBPost
Desember 16, 2021
in JIB Talks
0 0
0
Ekonomi-Politik Nelayan

Foto: Suara.com

0
SHARES
28
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pembicara :

  1. Ismid Hadad, Pendiri LP3ES dan Ketua Dewan Pengurus BINEKSOS
  2. Prof Hariadi Kartodiharjo, Penulis Buku “Di Balik Krisis Ekosistem”
  3. Fachruddin M Mangunjaya, Penulis Buku “Generasi Terakhir”.

Resume Diskusi

Ismid Hadad

Bencana alam, sampai wabah pandemi covid 19 yang terjadi pada dekade terakhir memang termasuk luarbiasa yang telah memberikan dampak merusak bagi sektor ekonomi, sosial, dan politik. Bencana alam itu sendiri adalah dampak dari ulah manusia yang melakukan kegiatannya dalam pembangunan, industri, transportasi dan sebagainya. Hal itu semua terjadi dan berdampak kepada rusaknya alam dan lingkungan.

Namun semua itu tidak terjadi seketika, meskipun kita dapat merasakan sepanjang tahun, itu adalah akumulasi dari rangkaian ulah manusia yang membuat sistem kebijakan atau lembaga yang tidak dilakukan dengan tata kelola yang baik dan benar maka dia berubah jadi bencana ekologi dan sosial yang dirasakan sekarang. Itu semua terjadi karena selama ini kita mempraktikkan kegiatan ekonomi atau pembangunan selalu dengan cara-cara eksploitatif. Memanfaatkan sumber daya alam yang dikuras sampai habis tidak bersisa lagi bagi manusia. Ironisnya, manfaat dari eksploitasi itu hanya dirasakan bagi sekelompok kecil orang.

Selama ini pembangunan dilakukan dengan cara merusak lingkungan dan alam, itu jelas tidak bisa lagi diterapkan karena sangat merusak dan merugikan masyarakat. Padahal banyak cara lain pembangunan dengan tanpa merusak dan tetap melestaikan alam. Tidak bisa lagi dibiarkan nafsu ekonomi, nafsu finansial terus membawa bencana dan kerusakan.

Masalah tatakelola harus jadi perhatian serius dan itulah pentignya pengawasan yang lebih efektif dan lebih terkendali oleh masyarakat sipil. Agar masyarakat sipil tidak hanya hanya jadi subordinasi dari pemerintahan. Satu lagi hal serius yang perlu lebih jadi perhatian adalah ancaman kerusakan akibat perubahan iklim yang dampaknya bagi manusia jauh lebih besar dan daya jangkaunya mencapai pelosok mana saja. Satu satunya cara meredam dampak kerusakan akibat perubahan lingkungan adalah dengan melakukan mitigasi dari bencana perubahan iklim tersebut.

Program penurunan emisi karbon oleh Indonesia dianggap masih ragu-ragu dan tidak konsisten sehingga menjadi olok-olok media internasional. Model sistem penurunan emisi yang dimiliki Indonesia juga sudah seharusnya dievaluasi karena dipandang tidak efektif. Penurunan emisi yang paling besar di Indonesia adalah dari hutan, namun model penurunan emisi Indonesia dengan mengkompensasi kerusakan hutan di satu wilayah dengan mengganti di wilayah lain adalah model yang keliru. 

Prof Hariadi Kartodiharjo

Terdapat beberapa persoalan mendasar dari karut matur tata kelola lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA):

  1. Persoalan ketimpangan pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi dasar dari persoalan-persoalan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Termasuk soal-soal politik tata ruang perizinan dan infastruktur.
  2. Adanya institusional corruption yang merupakan peran lembaga, bukan orang per orang terkait praktik-praktik dan sistem yang korup dalam pemanfaatan tata ruang dan sumber daya alam.
  3. Adanya tekanan-tekanan nyata dari perusahaan yang beroperasi mengeksploitasi sumber daya alam di daerah dengan didukung oleh militer dan paramiiter setempat sering menjadi hambatan bagi kepala daerah dalam menjalankan program aksi penyelamatan lingkungan hidup di daerah. termasuk peizinan-perizinan ekstraktif yang kini menurut UU Omnibus Law telah menjadi wewenang pemerintah pusat sehingga daerah menjadi tidak berdaya.
  4. Lingkungan hidup banyak sekali terkait dengan “hukum alam”. Hutan lindung jika dirusak oleh siapapun pasti akan memberikan dampak kerusakan berupa bencana alam yang luarbiasa. Sehingga dari situ perlu keputusan pasti dan bukan hanya persoalan negosiasi politik. tetapi arah politik lingkunan hidup semakin melonggarkan pemanfaatan eskploitasi sumberdaya alam dengan alasan adanya proyek strategis nasional 2021. Namun sayangnya tidak pernah terlihat proyek strategis nasional untuk dukungan bagi kawasan lindung untuk hutan dan alam sekitarnya.   
  5. Persoalan tatakelola dan peran lembaga negara dalam konteks implementasi di lapangan tidak semakin baik, seiring dengan bertambahnya intensitas eksploitasi yang saat ini dipercepat dan berdampak negative pada lingkungan hidup. Program pemberantasan korupsi yang sudah endemik, sudah seharusnya jadi prioritas nasional. Karena tanpa prioritas itu program-program pembangunan banyak dipotong di tengah jalan.
  6. Peran masyarakat sipil harus terus diperkuat sebagai penyeimbang dari rendahnya kontrol pemerintahan yang sedang berkuasa dan perangkatnya, seperti apa terjadi sekarang ini. 

Fachruddin M Mangunjaya

Dimensi etik, di antaranya peran agama perlu diketengahkan kembali dalam kebijakan-kebijakan penyelamatan lingkungan, apalagi jika dikaitkan dengan bencana perubahan iklim pemanasan global yang segera melanda. Praktik-praktik korupsi institusional, kesalahan tatakelola dan lain-lain yang berdampak pada kerusakan lingkungan harus segera disadari sebagai hal memalukan dan harus dihentikan.

Sejak 2015 telah coba diupayakan penyadaran-penyadaran melalui ajaran agama bagi penyelamatan lingkungan bekerjasama dengan berbagai institusi. Ketika terjadi kebakaran hutan dahsyat pada 2015 di Riau sehingga BNPB merasa kewalahan, diadakanlah shalat minta hujan dan seketika terjadi hujan cukup besar. Pendekatan-pendekatan kearifan lokal melalui agama dan tinjauan metafisika yang kerap dianggap tidak ada, kadang-kadang justru membantu.

Sebagai negara yang berkeTuhanan, perlu dilakukan lagi pendekatan-pendekatan spiritual seperti itu dalam penanggulangan kerusakan alam. Pesan-pesan moral sebagaimana ditulis dalam “Generasi Terakhir” perlu disosialikan sebagai generasi terakhir anak manusia yang perlu menyelamatkan Bumi sebagai warisan luhur.

15 Desember 2021

Post Views: 145
Previous Post

Open Heart

Next Post

Jihad Demi Kemanusiaan

Next Post
Jihad Demi Kemanusiaan

Jihad Demi Kemanusiaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • PSIPP ITB AD Jakarta Gelar Pelatihan Amil Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
  • LIRA, Benalu Ekonomi Bikin Kening Berkerut!
  • Mempertanyakan Ulang Peran Muhammadiyah di Ranah Digital
  • Dua Dekade MAARIF Institute, Komitmen Mengawal Visi Perjuangan Buya Syafii
  • Dua Dekade Maarif Institute, Sebuah Catatan dari Kaum Muda

Recent Comments

  1. Nur mengenai Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19
  2. Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19 - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Dokter Juga Manusia
  3. Ini Imbauan bagi Jemaah Haji di Madinah dan Makkah - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Jemaah Haji Mendapatkan Makanan Tiga Kali Sehari
  4. Membumikan Etika: Aktualisasi dan Pengelolaan - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Azyumardi Azra
  5. IMM Banjarbaru Gelar ILC, Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Pilkada – IMM BANJARBARU mengenai Call for Book Chapter: Setahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin
Mencerahkan Semesta

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In