• Login
JIB Post - Mencerahkan Semesta
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks
No Result
View All Result
Advertisement
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Komentar
Al-Qisht

Gambar: merdeka.com

Al-Qisht dan Alkostar

Redaksi JIBPost by Redaksi JIBPost
2 Maret 2021
in Komentar
0 0

Alfi Rahmadi

Tokoh Muda Alumni UIN Jakarta

Dalam Al Quran, kata al-‘adl disebutkan 28 kali dengan berbagai derivasinya. Kata al-qisht disebutkan 25 kali dengan berbagai derivasinya juga. Meski sama-sama bermakna adil dan mengandung universal, tapi terma keduanya berbeda.

Al-‘adl itu abstrak. Mencakup segala hal persamaan sesuai makna harfiahnya. Al-qisht mengandung kepastian. Sesuatu yang abstrak yang dapat ditakar (al-miqdar) dan ditimbang (al-mizan) sebagaimana sinonim al-qisht. Ruang sosiologi hukum begitu terbuka.

Presisi al-qisht itu memenuhi bagian-bagian yang mesti dipenuhi sesuai kandungan makna harfiahnya: bagian. Di antara standardisasi al-qisht diulas Imam al-Ghazali dalam “Al-Maqshad fī Syarh Asma’ Allah Al-Husna” melalui pengertian pembelaan terhadap orang yang dizhalimi.

Di dalamnya terdapat kerelaan kedua belah pihak. Orang yang dizhalimi bukan saja mendapatkan haknya, tetapi juga pelakunya, si zhalim, legawa atas penegakan al-qisht.

Dalam al-qisht, keadilan yang digapai melampaui unsur setimpal dengan perbuatan. Kedua belah pihak seolah “digiring” tidak ada pihak yang merasa teraniaya. Ia hasil pembebasan sesuai tingkatan perkaranya sehingga memenuhi terma pemanusiaan.

Pada dimensi tasawuf, al-qisht mengembalikan fitrah kebaikan sebagaimana kandungan roh ‘izzati pada tiap manusia. Dan karena itu jua sinonim al-qisht juga berarti rizki. Seolah melalui sebuah perkara hukum menjadi jalan pulang seseorang pada fitrahnya secara trasenden.

Memang terlampau sukar untuk memetik hasil cemerlang demikian. Karena itu di antara karakter utama penegak al-qisht ialah orang berilmu. Syahidallahu annahu la ilaha illa huwa wal malaikat wa ulul ‘ilmi qaa iman bil-qisht (Q.S. Ali Imron: 18).

Berbagai predikat yang disandang melalui perjalanannya yang panjang, Artidjo Alkostar pengamal sejati konsep al-qisht. Karena jalan menuju itu berliku dan terjal (al-‘aqobah), maka memang sangat sedikit yang menempuhnya. 

Selaku hamba hukum, kesederhanaan Artidjo Alkostar adalah kemerdekaannya. Kemerdekaannya ada dalam keadilannya. Keadilannya ada dalam ketuhanannya.

Alkostar Sebagai “Sanad Al-Qisht“

Apa yang diceritakan Hamid Basyaib  dalam “Artidjo Alkostar: Sebuah Kitab Keadilan” tentu baru sekelumit, yang dengan itupun sangat kuat menggambarkan predikat sang hamba hukum ini.

Di berbagai kesempatan, Hamid punya banyak cerita tentang jejak unik guru dan sahabatnya ini, yang kali ini tak mungkin ia ulas terperinci pada situasi matanya yang tengah mengalir kristal bening. Seolah cukup ia kunci dengan frase “kitab keadilan” untuk meringkas sang lagenda dalam waktu sekejab.

Toh, pada situasi paradoks–penuh ironi dalam memastikan adagium Lucius Calpurnius bahwa hukum harus tegak sekalipun langit akan runtuh (fiat justitia ruat caelum)- jejak Artidjo Alkostar dengan sendirinya telah menjadi “kitab keadilan”. Kekayaan jejaknya terlanjur menjadi monumen, yang dapat ditatap generasi bangsa dari dekat.

Betapa tidak: selama 18 tahun berkarir sebagai hakim agung, sanggup menuntaskan 19 ribuan perkara. Kualitas putusannya nyaris tanpa cacat. Itu belum dihitung dari perjalanan panjang pengalamannya sebagai aktivis dan pengacara.

Barangkali demikian itu kehendak Tuhan menjadikan Alkostar “sanad al-qisht” (sub kitab keadilan). Sehingga “pembangunan” tonggak monumen Alkostar di langit pun, ditandai dengan roh izzatinya pulang keharibaan Ilahi Rabbi. Hanya berselang sehari sebelum peringatan Hari Kehakiman Nasional, 1 Maret.

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Lahu Alfatihah []

Penyunting: M. Bukhari Muslim

Post Views: 127
Tags: artidjo alkostarartidjo alkostar wafat
Share19Tweet12SendShare
Redaksi JIBPost

Redaksi JIBPost

Media jaringan berkemajuan dalam keberbagaian. Tidak kaku dan tidak beku. Cair mengalirkan kebajikan dan kemanusiaan. Progresif dan berkemajuan.

Related Posts

Membumikan Digitalisasi IPM

Membumikan Digitalisasi IPM

27 Februari 2021
Akademisi Parasit

Akademisi Parasit

7 Februari 2021

Islam di Sumatra Barat yang Sedang Sial

Berdamai dengan Covid-19

Next Post
Guru Komunikasi dan Guru Sufi

Guru Komunikasi dan Guru Sufi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Buya Syafii: Mendewakan Seseorang Berdasarkan Keturunan adalah Perbudakan Spiritual

Buya Syafii: Mendewakan Seseorang Berdasarkan Keturunan adalah Perbudakan Spiritual

22 November 2020
Scopusisme dan Angka Kredit

Scopusisme dan Angka Kredit

16 November 2020
Kepribadian Muhammadiyah: 10 Sifat Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah: 10 Sifat Muhammadiyah

22 Oktober 2020
Muhammadiyah Gertak Pemerintah?

Muhammadiyah Gertak Pemerintah?

4 Januari 2021
PROKLAMASI MUHAMMADIYAH

PROKLAMASI MUHAMMADIYAH

4
Mbah Modin: Supeno Bukan Komunis

Mbah Modin: Supeno Bukan Komunis

3
COVID-19 dan Penundaan Pilkada Serentak 2020

Covid-19 dan Penundaan Pilkada Serentak 2020

3
Keuangan Negara Meredam Covid-19

Keuangan Negara Meredam Covid-19

3
Haedar Nashir: Jadikan Puasa Kanopi Diri

Haedar Nashir: Jadikan Puasa Kanopi Diri

17 April 2021
Pesan Taqwa dan Implikasi Sosial Tauhid

Pesan Taqwa dan Implikasi Sosial Tauhid

16 April 2021
Ranah Gurindam dalam Sorotan (3)

Ranah Gurindam dalam Sorotan (3)

11 April 2021
Soal Pembubaran Kemenristek, Azyumardi Azra: Logikanya di Mana?

Soal Pembubaran Kemenristek, Azyumardi Azra: Logikanya di Mana?

11 April 2021

Populer Minggu ini

Haedar Nashir: Jadikan Puasa Kanopi Diri

Haedar Nashir: Jadikan Puasa Kanopi Diri

17 April 2021
Pesan Taqwa dan Implikasi Sosial Tauhid

Pesan Taqwa dan Implikasi Sosial Tauhid

16 April 2021
Ranah Gurindam dalam Sorotan (3)

Ranah Gurindam dalam Sorotan (3)

11 April 2021
Soal Pembubaran Kemenristek, Azyumardi Azra: Logikanya di Mana?

Soal Pembubaran Kemenristek, Azyumardi Azra: Logikanya di Mana?

11 April 2021
JIB Post - Mencerahkan Semesta

© 2020 JIBPost.ID

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Komentar
  • Profil
  • Obituari
  • Memori
  • Info
  • JIB Talks

© 2020 JIBPost.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In