• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
Mencerahkan Semesta
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya
No Result
View All Result
Mencerahkan Semesta
No Result
View All Result
Home Info

76 Tahun Kemerdekaan RI: Merdeka dari Pandemi, Pengalaman Ormas Lintas Agama

Redaksi JIBPost by Redaksi JIBPost
Agustus 19, 2021
in Info
0 0
0
76 Tahun Kemerdekaan RI: Merdeka dari Pandemi, Pengalaman Ormas Lintas Agama

Gambar: muhammadiyah.or.id

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JIBPost.ID – Dalam rangka 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) mengadakan perayaan virtual dengan menyajikan serial diskusi tentang kemerdekaan. Serial diskusi ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan juga dapat disaksikan via kanal YouTube, JIB Post (15/8/2021). Dalam seri yang kedua ini, JIB mengangkat tajuk, “Merdeka dari Pandemi: Merekatkan Bangsa dan Menumbuhkan Solidaritas Berkaca dari Pengalaman Ormas Lintas Agama” dipandu oleh Titi Anggraini dari JIB.

Panelis yang hadir berasal dari berbagai ormas lintas agama, di antarnya, Greg Soetomo SJ (Rohaniwan Katolik), Pdt. Jacky Manuputy (Sekum PGI), Hilman Latief (Ketua LazisMu), Syafiq Hasyim (Dosen UIII), Kevin Wu (Ketum Dharmapala Nusantara FABB), dan Js. Kristan (Rohaniwan Khonghucu).

Pembicara pertama, Greg Soetomo mengatakan Indonesia termasuk negara yang kurang lebih moderat dalam menangani pandemi. Di Filipina, ungkapnya, masyarakat yang tidak mau divaksin akan diberikan hukuman atau dijebloskan ke penjara.

Menurutnya, untuk merekatkan bangsa dan menumbuhkan solidaritas diperlukan konversi atau dalam term Katolik disebut dengan pertobatan di beberapa elemen, yaitu intelektual, moral, dan religius. “Mari kita melakukan konversi,” serunya.

Sementara itu, Sekum PGI Jacky Manuputy meyakini bahwa pelibatan agama-agama atau kelompok keyakinan dalam mengatasi pandemi mampu meningkatkan ketahanan masyarakat dalam segala aspek terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan spiritual dan psikososial. Selama pandemi, tuturnya, lembaga kemanusiaan berbasis agama baik itu di level internasional maupun nasional telah banyak meringankan beban masyarakat.

“Lembaga-lembaga berbasis agama mampu membangun kepercayaan masyarakat dan lebih efektif melakukan kampanye kesehatan di tengah situasi ini terutama ketika kepercayaan masyarakat melemah terhadap peran pemerintah dan lembaga-lembaga sekuler lainnya,” bebernya.

Menurutnya, di tengah situasi saat ini agama dapat memainkan peranannya dalam tiga ranah. Pertama, agama sebagai pusat makna atau pemaknaan. Kedua, agama sebagai pusat literasi dan edukasi. Ketiga, agama sebagai penggerak solidaritas.

Pandangan lainnya disampaikan oleh Syafiq Hasyim. Menurut Dosen UIII ini, lembaga atau ormas Islam yang sering diwakili oleh MUI, Muhammadiyah, dan NU memiliki semangat yang tinggi dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19.

“Ketiga organisasi ini ketika awal pandemi memilik pandangan yang hampir sama. Semunya memiliki keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi membantu dengan segala upaya yang mereka miliki, karena kapasitas masing-masing organisasi berbeda,” katanya.

Di sisi lain, Hilman Latief menyoroti suatu fenomena yang terjadi beberapa bulan terakhir tatkala kasus pandemi kembali menaik. Dalam pengamatannya, muncul suatu kebanggaan di kalangan aktivis sosial Islam ketika mereka bisa membantu dan bekerja sama dengan kelompok yang berbeda agama.

“Mereka senang sekali dan bangga, mereka bisa membantu non-Muslim untuk—misalnya—mengantarkan mereka ke rumah sakit dengan ambulans yang mereka miliki, mengantarkan ke dokter, dan lain sebagainya … Ini sebuah nilai positif bahwa ada rasa kebanggaan yang punya nuansa lintas keagamaan,“ ujar Ketua LazisMu ini.

Ketua Umum Dharmapala Nusantara FABB, Kevin Wu menyebutkan bahwa situasi pandemi ini justru memberikan kesempatan bagi para tokoh-tokoh keagamaan untuk menyerukan kepada jamaahnya agar nilai-nilai luhur agama tidak hanya dipraktikkan di rumah-rumah ibadah. Akan tetapi, hendaknya nilai-nilai keagamaan itu dapat dibumikan sehingga berdampak dalam kehidupan masyarakat.

Ia mengatakan, dalam agama Buddha gerakan-gerakan untuk membumikan nilai-nilai luhur agama ini disebut dengan Humanistic Biddhism.

“Membawa nilai-nilai keagamaan secara membumi, ajaran-ajaran itu menjadi begitu dekat dalam kehidupan bermasyarakat. Di tengah pandemi ini adalah saat yang tepat,” imbuhnya.

Pembicara terakhir, Rohaniwan Khonghucu Js. Kristan mengatakan semangat solidaritas akan otomatis terbentuk apabila terjadi suatu situasi seperti pandemi Covid-19 saat ini. Ia memberikan contoh bagaimana Muhammadiyah dan NU yang membantu orang-orang non-Muslim selama pandemi ini.

“Artinya, solidaritas itu terbangun … Yang pasti kita harus fastbaiqul khairat, ya hari ini. Kita harus tetap berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan,” pungkasnya.

Post Views: 53
Tags: 76 Tahun Kemerdekaan RIHUT RI ke-76Merdeka dari PandemiOrmas Lintas Agama
Previous Post

Forum TAMARA Menggelar Acara Tasyakuran HUT RI ke-76

Next Post

Selamat Jalan, Ajo Yusri…

Next Post
Selamat Jalan, Ajo Yusri...

Selamat Jalan, Ajo Yusri...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Eco Bhinneka Muhammadiyah: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan
  • Hakekat (Orang) Penting
  • Era Digital dan Arah Pendidikan 2023
  • Sosok Pendidik Humanis yang Multikultural
  • Pengawas Pemilu 2024

Recent Comments

  1. Nur mengenai Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19
  2. Menelisik Musabab Kesembuhan dari Covid-19 - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Dokter Juga Manusia
  3. Ini Imbauan bagi Jemaah Haji di Madinah dan Makkah - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Jemaah Haji Mendapatkan Makanan Tiga Kali Sehari
  4. Membumikan Etika: Aktualisasi dan Pengelolaan - JIB Post - Mencerahkan Semesta mengenai Azyumardi Azra
  5. IMM Banjarbaru Gelar ILC, Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Pilkada – IMM BANJARBARU mengenai Call for Book Chapter: Setahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin
Mencerahkan Semesta

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kolom
  • Memori
  • Obituari
  • Komentar
  • Profil
  • Info
  • Pojok Buya

© 2022 - JIBPOST.ID - Jaringan Intelektual Berkemajuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In